Gareth Southgate, tim nasional Inggris – Layaknya tren di dunia fashion yang datang dan pergi; hal yang nyaris serupa juga terjadi di dunia sepakbola. Gaya bermain atau formasi tertentu dapat menjadi sangat popular pada 1 waktu; namun kemudian ditinggalkan nyaris tanpa bekas. Kini memainkan permainan sepakbola dengan aliran bola dari bawah yang mengandalkan pemain belakang dan penjaga gawang yang memiliki control dan distribusi bola layaknya gelandang tengah menjadi tren. Pep Guardiola memainkannya di Manchester City setelah sang manajer lebih dahulu memainkannya di Barcelona. John Stones menjadi salah salah satu elemen lini belakang yang tengah dipoles dan dikembangkan oleh Guardiola di Manchester City.
Kini dengan memanfaatkan pemain yang sama; manajer sementara tim nasional Inggris Gareth Southgate sepertinya juga ingin mencoba memainkan gaya permainan serupa. Terlihat dari permainan Inggris saat mengalahkan Skotlandia 3 – 0 di Stadion Wembley lalu. Upaya tersebut menuai kritik pedas dari banyak kalangan yang menyebut Inggris akan kesulitan untuk berkembang dan bahkan mungkin suit untuk lolos ke Rusia jika berusaha bermain dengan gaya bermain ala Manchester City. Karakter pemain yang kurang sesuai dengan gaya bermain tiki taka ala Pep Guardiola disebut – sebut sebagai kelemahan utama Inggris jika ingin mencoba gaya tersebut. Seorang John Stones yang diandalkan sebagai ballplayer dari lini belakang berpotensi menjadi kambing hitam jika membuat kesalahan dan membuat Inggris gagal di kualifikasi Piala Dunia 2018 mendatang.
Mencoba meniru formasi atau gaya bermain tim tertentu yang mampu meraih sukses memang sangat menarik dan mungkin menggoda; namun sangat jarang ada tim yang mampu meniru dengan sukses dan mencapai sukses setara dengan tim yang orisinil. Permainan tiki taka dan juga gegenpressing telah banyak ditiru; namun jarang ada yang mampu mengulang sukses gaya permainan tersebut jika seorang manajer tidak memiliki cukup referensi, insting dan juga pemain yang sesuai kebutuhan. Gaya permainan dengan memainkan bola di lini belakang akan mengundang pemain lawan untuk menekan dan situasi tersebut dapat menjadi bumerang. Situasi yang sama tidak ditemui di tim nasional Inggris; sebuah perjudian oleh Gareth Southgate yang dapat menjadi sangat beresiko jika melawan tim cepat dan tangguh di lini tengah.
(Baca juga: Sam Allardyce resmi mundur dari tim nasional Inggris)
John Stones yang diandalkan sebagai playmaker di lini belakang seringkali menahan bola terlalu lama dan member peluang bagi pemain lawan untuk mendekat dan menutup ruang mengumpan. Sebuah situasi yang sangat berbahaya dan dapat membuat panik seluruh lini belakang. Dua pemain di posisi gelandang tengah Inggris diisi oleh Jordan Henderson dan Eric Dier; kedua pemain tersebut memainkan gaya sepakbola yang jauh berbeda di level klub dan menerima bola dengan membelakangi gawang lawan membuat keduanya tidak nyaman. Pada saat yang sama; sang manajer meminta para pemain untuk berani membangun serangan dari lini belakang dan tidak mengandalkan umpan panjang; sesuatu yang beresiko jika Inggris melawan tim lebih tangguh dari Skotlandia.