Roberto Firmino, Liga Primier Inggris – Laga antara tuan rumah Crystal Palace dan tim tamu Liverpool memiliki keistimewaan unik di luar lapangan. Kedua klub memiliki suporter fanatik yang dapat mengubah suasana di stadion menjadi luar biasa. Suporter Crystal Palace dikenal sebagai salah satu yang paling berisik pada laga kandang; sedangkan Liverpool merupakan salah satu klub dengan jumlah suporter terbesar yang datang pada laga tandang. Tidak salah jika laga kedua tim berlangsung ketat dan sangat seru; di dalam maupun di luar lapangan. Sebuah pertandingan dengan 6 gol tercipta dan salah satu momen terbaik dari pertandingan tersebut adalah gol Roberto Firmino dan perayaan yang dilakukan oleh pemain tersebut setelah melambungkan bola melewati penjaga gawang Steve Mandanda dan membawa Liverpool unggul 4 – 2.
Roberto Firmino melakukan selebrasi dengan membuka jersey; sebuah selebrasi yang berbuah kartu kuning sehingga kini sangat jarang dilakukan oleh pemain manapun. Sejumlah 3 ribu suporter Liverpool di Stadion Selhurst Park segera menyambut sang pemain dengan lagu teriakan “Bobby Firmino”; teriakan tersebut masih terus dinyanyikan saat para suporter melakukan perjalanan ke stasiun kereta satu jam setelah pertandingan usai. Firmino kini memang menjadi sosok penting dalam skuad Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp. Pemain yang dibeli oleh Brendan Rodgers dari klub Bundesliga Hoffenheim di awal musim 2015/16 tersebut kini menjadi pemain kunci dari permainan menyerang yang diperagakan Liverpool.
Jordan Henderson kini merupakan kapten Liverpool sedangkan Philippe Coutinho menjadi jenderal lapangan tengah dan Adam Lallana memperlihatkan konsistensi luar biasa sejak musim lalu. Namun Roberto Firmino kini menjadi instrumen penting bagi cara bermain dan strategi yang diterapkan oleh Jurgen Klopp. Sebuah gol ke gawang Crystal Palace sepertinya cukup untuk menunjukkan bahwa dirinya memang lebih baik dari Christian Benteke yang dibeli Brendan Rodgers saat masih menangani Liverpol bersamaan dengan dirinya. Meski Benteke memiliki rata – rata gol lebih baik dari Romel Lukaki, Jermain Defoe ataupun Marcus Rashford di musim lalu; namun penyerang Belgia tersebut memang tidak cocok dengan gaya bermain yang diinginkan Jurgen Klopp. Benteke hanya bertahan 1 musim dan dijual pada awal musim ini; sedangkan Firmino telah berkembang menjadi bagian penting dari sepakbola menyerang yang kini menjadi identitas Liverpool.
(James Milner sukses menjadi pemain reguler Liverpool)
Liverpool kini memiliki 4 pemain yang menjadi tumpuan serangan pada diri Sadio Mane, Adam Lallana, Philippe Coutinho dan Roberto Firmino. Pengertian dalam penempatan posisi dan aliran bola membuat mereka sangat efektif dalam menyerang. Demikian pula ketika harus melakukan pressing di lini dpan jika kehilangan bola. Selama keempat pemain tersebut dalam kondisi terbaik; sepertinya Jurgen Klopp tidak akan melakukan perubahan. Situasi tersebut membuat penyerang sekelas Daniel Sturridge menjadi bagian dari Plan B Jurgen Klopp di Liverpool; bahkan setelah ia mencetak 2 gol ke gawang Tottenham Hotspur pada laga EFL Cup.